Rabu, 13 Juni 2012

Under Estimate yang Menguntungkan (review

http://abdulcholik.com/2012/06/13/sikap-underestimate-yang-merugikan/#more-10788)
Mohon Ijin Pakde, ikutan mereview nggih.
Sebelumnya salam kenal pakde dan sahabat-sahabat blogger (saya suaminya yang punya blog thesulistyawans.blogspot.com). Membaca artikel pakde saya jadi tergelitik juga, kok judulnya sikap under estimate yang merugikan, memangnya ada ya yang menguntungkan? kok jadi penasaran. Tapi tidak lepas dari konsep pakde saya akan berusaha mereviewnya. Kalo dilihat dari segi bahasanya, menurut istriku yang jebolan sastra inggris mengartikan kata underestimate dengan makna memperkirakan/menaksir terlalu rendah. jadi dari asal katanya saja kita bisa memastikan kalimat ini mengandung makna negatif, sesuai dengan judulnya pakde nih yang merugikan (wah dah bener ya berarti si pakde). Sikap underestimate ini sebenarnya bisa kita lihat dari dua sisi yaitu kita sebagai subyek (sebagai orang yang mempunyai sikap meremehkan) ataukah kita sebagai obyek (sebagai orang yang diremehkan). Kita sebagai subyek/pelaku underestimate inilah menurut saya yang merugikan (seperti maksudnya pakde) baik itu ditujukan pada diri sendiri maupun pada orang lain. dan contohnya udah dibahas sendiri oleh pakde dan para penulis lain yang mereview tulisan pakde. 

Akan tetapi sikap underestimate ini bisa juga menguntungkan lho. Tenane pak sulist...?, didukani pakde lho yen salah. (xixixixixi).Eits...jangan salah sangka dulu.maksudku juga tidak bertentangan dengan maksud pakde akan tetapi melihatnya dari aspek lain. coba bayangkan saja, saya nih baru ja belajar ngeblog (nih  baru postingan kedua lho) kok sudah berani-beraninya mereview tulisan seorang jendral blog (pakdecholik) apalagi pesertanya banyak yang ikut. hal ini tidak bukan dikarenakan saya berusaha memunculkan sikap underestimate terhadap para pe review yang lain (maaf...he he), sehingga saya jadi percaya diri dan berani mereview. nah sikap saya ini bisa juga saya istilahkan sebagai underestimate yang menguntungkan. Entah ini nantinya menjadi sikap overestimate (penaksiran yang berlebihan) ataukah malah wrongestimate (penaksiran yang salah). Bisa juga dengan sengaja saya meng "underestimate" yang akhirnya memberikan lecutan dari dalam diri sehingga kita jadi bangkit. Bukankah kodrat kita akan selalu ber evolusi untuk mempertahankan eksistensi diri kita. Sehingga ketika kita meremehkan diri kita, secara berkebalikan dari dalam diri kita akan ada perlawanan yang akan berusaha untuk bangkit melawan diri kita sendiri. Akan tetapi sikap ini harus masih dalam pengendalian kita juga. Hal inilah yang kadang disebut sebagai sebuah stimulan/pancingan untuk membangkitkan semangat dari dalam. Kata orang peperangan yang paling besar adalah berperang melawan diri kita sendiri (tapi saya ndak pernah perang lho pakde). Itu baru sikap Underestimate pada diri sendiri yang bisa menguntungkan, apalagi jika kita menjadi obyek (yang diremehkan) pasti tentunya akan bisa menjadi lebih menguntungkan donk..,tapi dengan syarat yang sama kita bisa mengolah dan mengendalikannya.

Sebelum berakhir sekilas diatas saya coba ambilkan salah sati foto yang inspiratif sebagai gambaran pengolahan sikap undersetimate yang menguntungkan. Gambar diatas adalah Eko Yuli Irawan menyumbangkan medali pertama buat Indonesia di Olimpiade Beijing 2008 berupa perunggu dari cabang angkat besi. di usianya yang pada saat itu baru 19 tahun, dengan berat hanya 56 Kg dia berhasil melakukan total angkatan sebanyak 288 kg (wow....ngangkat beras 25 kg ja wis megap2). pada gambar diatas yang diangkat seberat 158 kg lho. Pretasi ini muncul dari semangat karena sering diremehkan berbadan kecil dan hanyalah anak tukang becak. Dengan diremehkan oleh orang lain inilah dia punya kemauan keras untu belajar dan berutungnya mendapat seorang pelatih yang mumpuni sehingga bisa mengantar dia pada prestasi yang diinginkan.

Nah sebagai pungkasan, saya hanya berpikir alangkah indahnya jika kita bisa melihat segala aspek tuh dari banyak sisi, dan menggunakan/memanfaatkannya yang sekiranya akan bermanfaat bagi kita (seperti banyak contoh yang sudah diuraikan oleh para sahabat). Underestimate akan merugikan atau menguntungkan bahkan bisa sangat menguntungkan itu ya Up to Us (hayah...bahasa inggris ala pak sulist)- maksudnya terserah kita gitu lho. Maaf jika rada nyeleneh dan kurang ilmiah tulisan ini. semoga bisa di jadikan sebagai sebuah renungan dalam pengabdian (Sulistya Brata). thankyu pakde.

6 komentar:

  1. Sahabat tercinta,
    Saya telah membaca artikel anda dengan cermat.
    Artikel anda segera didaftar.
    Terima kasih atas partisipasi anda.
    Salam hangat dari Surabaya.

    BalasHapus
  2. Maaf komentar verifikasi diatas saya ralat.

    Artikel diatas belum memenuhi syarat untuk diikutsertakan dalam kontes khususnya tentang jumlah artikel yang ada di blog saat pendaftaran.

    Blog yang mengikuti kontes Jambore On the Blog 2012 harus berisi minimal 25 artikel.

    Silahkan menyimak syarat dan ketentuan kontes di http://abdulcholik.com/2012/06/12/jambore-on-the-blog-2012-sehari-bersama-blogcamp/

    Terima kasih atas pengertiannya.

    Salam hangat dari Surabaya

    BalasHapus
  3. 1. Sikap undestimate dalam artikel BlogCamp adalah sikap kita, bukan sikap underestimate kepada kemampuan orang lain. Dalam paragrap terakhir saya tulis " Sikap underestimate terhadap kemampuan pihak lain juga merugikan dan masalah ini akan dibahas pada kesempatan lain.

    2. Pada kasus Eko Yuli Irawan dia bukan underestimate tetapi di underestimate oleh orang lain.

    Terima kasih mas atas artikelnya.

    BalasHapus
  4. terima kasih pakde,mohon ijin tetep ikut mereview nggih, meski belum memenuhi syarat,ndak usah diikutkan adi peserta, biar saya tetep bersemangat untuk menulis,
    terima kasih sekali lagi
    salam sungkem dari jepara

    BalasHapus
  5. Kalau menurut saya, under estimate itu masih manusiawi kok PAk. Namanya juga manusia yg emosinya kadang kan labil...jd sesekali [jangan sering], ga PeDe..normal kan? Nah yang TIDAK normal jika hal tersebut dipiara dan parah lagi jika di kembangbiakan...

    Saluut Pak, untuk semangatnya tetap menulis apapun hasilnya yg penting mencoba dulu kan?

    Eh, maaf lho bukannya mau menggurui..hanya nulis pendapat saja kok. Maaf jika ada yg kurang tepat..salam kenal juga utk bapak dan ibu sulist. Ini kali pertama saya singgah di sini..

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam and thankyu mbak atas ilmunya,semakin banyak sharing semakin kita kaya dengan ilmu, ya to. jangan bosan ngomentari tulisan saya jika kurang pas ya,biar bisa lebih luwes dalam menulis,thankyu sekali lagi mbak ririe

      Hapus