Senin, 27 Agustus 2012

Made In Indonesia atau Buatan Indonesia

Menteri Perindustrian, MS Hidayat mengatakan dengan adanya Foxconn di Indonesia, maka keinginan tersebut akan lebih mudah terwujud. "Barang-barang yang kamu pakai sekarang (Handphone) nanti Made in Indonesia," ungkap Hidayat di kantornya, Jl Gatot Soebroto (detik.com)

Wah bangganya sebentar lagi kita memiliki HP(handphone) made in indonesia. Eit's....jangan besar kepala dulu. coba kita terjemahkan di Google translate kata made in indonesia. Sudah di coba..???. belum pasti. Yah singkatnya saya sudah mencobanya dan terjemahan yang muncul dari made in indonesia adalah "dibuat di Indonesia". Banyak barang tertulis made in indonesia, eh ternyata selidik punya selidik pemiliknya adalah orang-orang asing. Trus komponen penyusun produknya juga dari luar indonesia hanya di rakit di Indonesia dan akhirnya dilabel made in indonesia.

Nah....bagaimana??? ternyata setiap ada kalimat tersebut di sebuah produk bukan berarti menunjukan kalau produk tersebut benar-benar hasil karya Indonesia. Akan tetapi walaupun  begitu masih ada rasa bangga jika kita menemui barang-barang di Mall yang bertuliskan Made In Indonesia. di balik produk tersebut ada tetesan keringat para pekerja-pekerja indonesia. Walau dengan harga tenaga yang sangat murah mereka berhasil menghasilkan beraneka produk yang bisa di labeli made in indonesia.

Akan tetapi alangkah lebih bangganya kita apabila kita tidak hanya menghadirkan para investor asing ke indonesia dan menghasilkan produk made in indonesia saja akan tetapi benar-benar bisa menciptakan produk yang benar-benar hasilnya dari tanah air kita yang tercinta ini. Tidak sedikit putra putri terbaik bangsa yang menghasilkan karya-karya besar akan tetapi mereka ada di luar Indonesia. Banyak anak-anak muda kita yang sekarang sudah banyak menjuarai invention contest di tingkat dunia, akan tetapi justru hak patennya di beli oleh orang-orang luar. gimana tuh...... 

Memulai sebuah perjuangan yang mulia demi membawa nama bangsa yang berujung sebuah kesejahteraan bagi sosial seluruh rakyat indonesia memang tidaklah mudah. Kata istriku "masak india saja punya mobil nasional bahkan sekarang sudah mulai merajai indonesia, kita mau mulai aja masih penuh dengan rencana dan banyak hambatan". Perlunya good will dan political will dari seluruh komponen bangsa yang terlibat dan punya peranan untuk memperjuangkannya. Apabila "mereka" sudah memulai saya rasa seluruh masyarakat indonesia siap berdiri dibelakang mereka.

Semoga bukan hanya made in indonesia saja, tetapi
menjadi buatan indonesia yang merupakan karya bangsa
jangan pernah berhenti berkarya Indonesiaku

Indonesia negeri para penemu

Kamis, 23 Agustus 2012

Terbakar atau dibakar

                Jakarta Sekelompok warga di lokasi kebakaran Pondok Bambu, Jakarta Timur, tiba-tiba mengamuk saat berlansung acara talkshow TvOne yang membahas isu mengenai kebakaran yang terjadi di Jakarta, apakah itu disengaja atau tidak. Menurut pihak kepolisian berdasarkan informasi yang diterima, kelompok massa itu menilai tema yang diusung dalam talkshow tersebut provokatif sementara kondisi warga tengah dirundung musibah (detik.com)
                 Itulah sekelumit berita yang di tampilkan di media online (detik.com). Banyak asumsi dan isu yang mengiringi dalam berita tersebut, terutama kaitannya dengan persiapan pilkada DKI putaran yang ke 2. Berita bencana yang di arahkan dan dikait-kaitkan dengan politik itulah yang mungkin membuat warga menjadi berang. tidak sedikit berita mengenai pemberitaan bencana yang terekploitasi menjadi berita yang bersifat politik.
Di bagian mana di negara ini yang suatu permasalahan fokus di hal tersebut saja, bukan dikait-kaitkan dengan politisasi. Hal ini juga terkait dengan peran media dalam memberitakan suatu peristiwa. Sedangkan media sendiri akan memberitakan sesuatu pasti sesuai dengan idealisme dari media yang bersangkutan. Idealisme ini lah yang kebanyakan orang tidak banyak memperhatikan. Masyarakat tidak bisa memaksa bahwa media itu harus begini, harus begitu. walaupun aturan (dalam hal ini UU sudah mengaturnya) tidak bisa kita hindari berita-berita yang muncul dari media tersebut seperti mengirimkan pesan dari si pemilik media.
Ada pepatah yang mengatakan "siapa yang menguasai informasi akan menguasai dunia". Pepatah ini menurut saya banyak benarnya dan mesti diperhatikan esensinya kaitannya dengan keberadaan media. Kebutuhan masyarakat saat ini akan kehadiran media sudah sangat besar. Sehari saja tidak mengikuti berita dari media maka kita akan ketinggalan buanyak sekali informasi, dan efeknya kita jadi tidak gaul manakala orang-orang disekitar kita membicarakan hal2 tersebut. Media sudah terasa menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Hal inilah yang dimanfaatkan para pemilik media untuk mengarahkan dan menggiring opini dari masyarakat sesuai dengan kepentingan para penguasa media.
Akhirnya kita bisa mengerti dan menyadari mengapa sebuah peristiwa seperti bencana diatas dapat dipolitisi dan membuat masyarakat yang baru terkena bencana malah menjadi emosi. Apalagi kalo melihat kondisi politik yang lagi memanas di ibukota negara tersebut. Masyarakat kita sekarang sangat mudah emosi dan marah. disinilah seharusnya peran media massa untuk ikut berjuang memberikan informasi yang bisa mendinginkan dan menyejukan. Bukannya malah menjadi pihak yang menyulut ataupun bahkan membakar emosi masyarakat. Dan pada akhirnya pihak yang punya kepentngan dan pihak lain yang senang dengan kekacauan yang muncul akan tertawa terbahak-bahak dan tepuk tangan. Mari selamatkan masyarakat kita dari informasi yang menyesatkan.


Masyarakat kita terbakar atau di bakar ?
apakah media berperan ?
tergantung dari cara kita melihatnya dari kepentingan kita

SAVE OUR PEOPLE

Rabu, 22 Agustus 2012

Menghitung Kesalahan

Selamat Idul Fitri 1433 H
Di hari yang fitri ini marilah kita berusaha menghitung sudah berapa banyakkah kita membuat kesalahan baik itu kepada sang pencipta Alloh SWT, atau kepada orang tua kita, pada istri kita, saudara kita, teman/ sahabat2 kita atau banhkan pada orang lain sekalipun. kita selalu lupa dengan kesalahan yang kita buat bahkan tidak jarang kita bahkan mengulanginya. Kesalahan baik sengaja ataupun tidak bisa saja mengecewakan bahkan menyakiti orang-orang yang kita cintai. Tak perlu lah kita hitung kesalahan orang lain dan membanggakan kebaikan kita, tapi alangkah lebih baiknya kita mulai menghitung segala kesalahan kita untuk perbaikan kedepan, untuk kita lebih berhati-hati.Bahkan niat baik saja bisa menjadi sebuah kesalahan dimata orang lain.Evaluasi, Koreksi dan Perbaiki untuk tetap melangkah lebih baik lagi. Bukan hanya dimata manusia akan tetapi lebih mulia dimata Alloh SWT.

Maafkan aku ya nok jika selama ini belum bisa menjadi seperti yang kamu mau
Maafkan aku ya nok jika selama ini selalu membuatmu kecewa dan sakit
Maafkan aku ya nok jika belum bisa membuatmu bahagia

Senin, 13 Agustus 2012

Edan PRAMUKA

Pramuka apa kabarmu? Sudah 51 tahun lho umurmu kamu pada hari ini........
Dengan seragam warna coklat berhiaskan segala atribut yang menempel plus berkalungkan sebuah kain warna merah putih, si budhi kecil berdiri tegap dengan sikap hormat menghadap tiang bendera bersama dengan teman-temannya. Hari itu adalah hari sabtu yang selalu ditunggu setiap anak2, yaitu mengikuti kegiatan yang paling meriah disekolahnya...Latihan Pramuka. Bersama teman2nya si budhi bermain dan berlatih mengenai hal2 yang perlu di ketahuinya yang akan berguna bagi bekal masa depannya dalam latihan pramuka. Dengan di pandu oleh pembina yang komunikatif kita bisa belajar mengenai cinta tanah air, mengenai kemandirian, mengenai cinta alam dan kasih sayang sesama manusia, belajar nilai2 kejujuran dan banyak hal lain yang di ajarkan dengan cara yang menyenangkan. Apalagi kalau pas acara berkemah,hmmm asyk tuh...mulai masang tenda yang mencong2 secara gotong royong hingga tegak tendanya sampai belajar memasak (tapi bisanya memasak air dan mie.....xixixixi). itulah sekelumit berlatih pramuka di tingkat penggalang. Tak terasa ikut pramuka yang semula keharusan/kewajiban menjadi sebuah kecintaan. Segala tingkatan siaga, penggalang, penegak, dan pandega tak terasa juga terlewati dengan menyenangkan.Setelah memasuki dunia kerja, bersentuhan dengan pramuka hampir2 nihil. paling-paling hanya waktu halal bihalal dengan teman2 alumni saja. Setelah sekian lama tidak bersentuhan dengan seragam coklat, pada Hari Pramuka yang ke 50 tahun kemarin ketiban sampur menjadi ketua HP, terpaksa deh mbikin seragam pramuka baru lagi (soalnya yang lama setelah dicoba tidak cukup alias mengalami pertumbuhan kesamping yang cukup signifikan).

Berkalungkan kacu leher merah putih kembalillah ketemu dengan dunia pramuka. Tapi....mak jedug, kaget.....Pramuka yang pernah terlihat dengan jelas di masa lalu kok semakin memudar. padahal bendera tunas kelapanya baru semua. Semangat kegotong-royongan penuh kebersamaan pudar dengan semangat individualis yang materialis. Pada suatu forum rapat bersama panitia dan pembina-pembina itulah perasaan itu muncul. Sedih...kecewa...dan banyak perasaan negatif yang berseliweran. Para pembina yang dulunya merupakan guru-guru saya di masa lalu yang mengajarkan nilai-nilai tersebut itulah justru yang mengalami degradasi. Dengan sedikit bersuara berat berwibawa pada forum itu saya terpaksa berkata " bapak/ibu yang saya hormati, seingat saya bukankah bapak ibu dululah yang menanamkan nilai-nilai kegotong royongan dan kebersamaan kepada saya di masa kecil, bagaimana bisa melaksanakan secara bersama-sama dengan semangat sukarela, tanpa pamrih ataupun mengarap materi apapun. tapi sekarang yang ada dihadapan saya para pembina yang mengedapankan segalanya harus bersifat dana/materi, terus dimana semangat kebersamaannya demi untuk memeriahkan Hari Pramuka". Dari kondisi itu saya semakin miris dengan nasib kedepan Kepramukaan ini.
Kondisi Pramuka yang semakin lama semakin pudar, menurut sebagian masyarakat berpendapat bahwa hal ini dikarenakan pramuka sudah tidak sesuai dengan jamannya yang penuh dengan teknologi canggih. Padahal pramuka tidak menafikan tekhnologi, hal ini terbukti dengan pelatihan teknologi yang paling sederhana tali-temali hingga bisa merakit bambu dan kain menjadi tempat tinggal. Atau teknologi pesan yang sekarang ini orang-orang menggunakan Handphone yang bisa mengirim pesan dengan cepat, di pramuka diajarkan mulai yang paling dasar seperti sandi morse dan simapore. Serta banyak ketrampilan dengan berorientasi pada teknologi yang dilatih. Terus apa donk yang membuat pramuka semakin out of date. Menurutku sih..semangat untuk menjadikan nilai-nilai kepramukaan menjadi salah satu jati diri bangsa yang perlu terus ditanamkan pada para adik-adik muda penerus bangsa dan juga para pemegang panji-panji tunas kelapa yang semakin tidak dirasakan. "Kehadiran" pramuka dalam kehidupan berbangsa semakin pudar auranya. Pramuka mulai kehilangan roh nya.
Bagi para pelaku dan pemikir di Kepramukaan segeralah berbenah. Bukan hanya demi menyelamatkan Pramuka saja akan tetapi lebih pentingnya menyelamatkan bangsa dengan menciptakan generasi penerus yang tangguh dan nasionalis. Bukan hanya memikirkan bagaimana mengemas pramuka menjadi menarik akan tetapi membenahi cara dan metode penanaman nilai-nilai kebangsaan dan kegotong royong yang lebih efektif ke generasi muda. Roh Pramuka yang menjadi wadah penanaman dan penggodokan para generasi muda itulah yang harus lebih dipikirkan. Pramuka bukan hanya sebatas seragam Coklat ber kacu merah putih. akan tetapi menjadi Pramuka sebagai sebuah semangat. Kalo perlu sampai Edan Pramuka

Pramuka ku Pramuka mu Pramuka Kita, Pramuka Untuk Indonesia
Dirgahayu Pramuka Yang Ke-51