Kamis, 13 Desember 2012

1-2-3....Terima Kasih Ya Nok...

Sudah 3 tahun ya nok............

You still beautiful as when we first met
Hati dan keikhlasanmu yang cantiklah yang menjadi penyemangat dalam cepatnya putaran waktu

Kesabaran yang mempertemukan kita dulu di beranda masjid raya baiturrahman,kesabaran pula yang sudah membimbing kita sejauh ini.
Syukur, ikhlas dan pasrah di balik semua perjalanan dan perjuangan yang telah kita jalani harus selalu menjadi guiden kita nok...

Maaf ya nok jika selama ini aku belum bisa menjadi imam yang baik dan membahagiakanmu

Terima kasih nok...sudah menemaniku sejauh ini
Terima kasih nok...sudah sabar denganku selama ini
Terima kasih ya nok...atas semuanya....,semoga Alloh mendengar doa kita

Terima kasih ya Alloh atas semua anugerah ini...
-sebuah catatan pendek for my beloved wife-     

Senin, 27 Agustus 2012

Made In Indonesia atau Buatan Indonesia

Menteri Perindustrian, MS Hidayat mengatakan dengan adanya Foxconn di Indonesia, maka keinginan tersebut akan lebih mudah terwujud. "Barang-barang yang kamu pakai sekarang (Handphone) nanti Made in Indonesia," ungkap Hidayat di kantornya, Jl Gatot Soebroto (detik.com)

Wah bangganya sebentar lagi kita memiliki HP(handphone) made in indonesia. Eit's....jangan besar kepala dulu. coba kita terjemahkan di Google translate kata made in indonesia. Sudah di coba..???. belum pasti. Yah singkatnya saya sudah mencobanya dan terjemahan yang muncul dari made in indonesia adalah "dibuat di Indonesia". Banyak barang tertulis made in indonesia, eh ternyata selidik punya selidik pemiliknya adalah orang-orang asing. Trus komponen penyusun produknya juga dari luar indonesia hanya di rakit di Indonesia dan akhirnya dilabel made in indonesia.

Nah....bagaimana??? ternyata setiap ada kalimat tersebut di sebuah produk bukan berarti menunjukan kalau produk tersebut benar-benar hasil karya Indonesia. Akan tetapi walaupun  begitu masih ada rasa bangga jika kita menemui barang-barang di Mall yang bertuliskan Made In Indonesia. di balik produk tersebut ada tetesan keringat para pekerja-pekerja indonesia. Walau dengan harga tenaga yang sangat murah mereka berhasil menghasilkan beraneka produk yang bisa di labeli made in indonesia.

Akan tetapi alangkah lebih bangganya kita apabila kita tidak hanya menghadirkan para investor asing ke indonesia dan menghasilkan produk made in indonesia saja akan tetapi benar-benar bisa menciptakan produk yang benar-benar hasilnya dari tanah air kita yang tercinta ini. Tidak sedikit putra putri terbaik bangsa yang menghasilkan karya-karya besar akan tetapi mereka ada di luar Indonesia. Banyak anak-anak muda kita yang sekarang sudah banyak menjuarai invention contest di tingkat dunia, akan tetapi justru hak patennya di beli oleh orang-orang luar. gimana tuh...... 

Memulai sebuah perjuangan yang mulia demi membawa nama bangsa yang berujung sebuah kesejahteraan bagi sosial seluruh rakyat indonesia memang tidaklah mudah. Kata istriku "masak india saja punya mobil nasional bahkan sekarang sudah mulai merajai indonesia, kita mau mulai aja masih penuh dengan rencana dan banyak hambatan". Perlunya good will dan political will dari seluruh komponen bangsa yang terlibat dan punya peranan untuk memperjuangkannya. Apabila "mereka" sudah memulai saya rasa seluruh masyarakat indonesia siap berdiri dibelakang mereka.

Semoga bukan hanya made in indonesia saja, tetapi
menjadi buatan indonesia yang merupakan karya bangsa
jangan pernah berhenti berkarya Indonesiaku

Indonesia negeri para penemu

Kamis, 23 Agustus 2012

Terbakar atau dibakar

                Jakarta Sekelompok warga di lokasi kebakaran Pondok Bambu, Jakarta Timur, tiba-tiba mengamuk saat berlansung acara talkshow TvOne yang membahas isu mengenai kebakaran yang terjadi di Jakarta, apakah itu disengaja atau tidak. Menurut pihak kepolisian berdasarkan informasi yang diterima, kelompok massa itu menilai tema yang diusung dalam talkshow tersebut provokatif sementara kondisi warga tengah dirundung musibah (detik.com)
                 Itulah sekelumit berita yang di tampilkan di media online (detik.com). Banyak asumsi dan isu yang mengiringi dalam berita tersebut, terutama kaitannya dengan persiapan pilkada DKI putaran yang ke 2. Berita bencana yang di arahkan dan dikait-kaitkan dengan politik itulah yang mungkin membuat warga menjadi berang. tidak sedikit berita mengenai pemberitaan bencana yang terekploitasi menjadi berita yang bersifat politik.
Di bagian mana di negara ini yang suatu permasalahan fokus di hal tersebut saja, bukan dikait-kaitkan dengan politisasi. Hal ini juga terkait dengan peran media dalam memberitakan suatu peristiwa. Sedangkan media sendiri akan memberitakan sesuatu pasti sesuai dengan idealisme dari media yang bersangkutan. Idealisme ini lah yang kebanyakan orang tidak banyak memperhatikan. Masyarakat tidak bisa memaksa bahwa media itu harus begini, harus begitu. walaupun aturan (dalam hal ini UU sudah mengaturnya) tidak bisa kita hindari berita-berita yang muncul dari media tersebut seperti mengirimkan pesan dari si pemilik media.
Ada pepatah yang mengatakan "siapa yang menguasai informasi akan menguasai dunia". Pepatah ini menurut saya banyak benarnya dan mesti diperhatikan esensinya kaitannya dengan keberadaan media. Kebutuhan masyarakat saat ini akan kehadiran media sudah sangat besar. Sehari saja tidak mengikuti berita dari media maka kita akan ketinggalan buanyak sekali informasi, dan efeknya kita jadi tidak gaul manakala orang-orang disekitar kita membicarakan hal2 tersebut. Media sudah terasa menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Hal inilah yang dimanfaatkan para pemilik media untuk mengarahkan dan menggiring opini dari masyarakat sesuai dengan kepentingan para penguasa media.
Akhirnya kita bisa mengerti dan menyadari mengapa sebuah peristiwa seperti bencana diatas dapat dipolitisi dan membuat masyarakat yang baru terkena bencana malah menjadi emosi. Apalagi kalo melihat kondisi politik yang lagi memanas di ibukota negara tersebut. Masyarakat kita sekarang sangat mudah emosi dan marah. disinilah seharusnya peran media massa untuk ikut berjuang memberikan informasi yang bisa mendinginkan dan menyejukan. Bukannya malah menjadi pihak yang menyulut ataupun bahkan membakar emosi masyarakat. Dan pada akhirnya pihak yang punya kepentngan dan pihak lain yang senang dengan kekacauan yang muncul akan tertawa terbahak-bahak dan tepuk tangan. Mari selamatkan masyarakat kita dari informasi yang menyesatkan.


Masyarakat kita terbakar atau di bakar ?
apakah media berperan ?
tergantung dari cara kita melihatnya dari kepentingan kita

SAVE OUR PEOPLE

Rabu, 22 Agustus 2012

Menghitung Kesalahan

Selamat Idul Fitri 1433 H
Di hari yang fitri ini marilah kita berusaha menghitung sudah berapa banyakkah kita membuat kesalahan baik itu kepada sang pencipta Alloh SWT, atau kepada orang tua kita, pada istri kita, saudara kita, teman/ sahabat2 kita atau banhkan pada orang lain sekalipun. kita selalu lupa dengan kesalahan yang kita buat bahkan tidak jarang kita bahkan mengulanginya. Kesalahan baik sengaja ataupun tidak bisa saja mengecewakan bahkan menyakiti orang-orang yang kita cintai. Tak perlu lah kita hitung kesalahan orang lain dan membanggakan kebaikan kita, tapi alangkah lebih baiknya kita mulai menghitung segala kesalahan kita untuk perbaikan kedepan, untuk kita lebih berhati-hati.Bahkan niat baik saja bisa menjadi sebuah kesalahan dimata orang lain.Evaluasi, Koreksi dan Perbaiki untuk tetap melangkah lebih baik lagi. Bukan hanya dimata manusia akan tetapi lebih mulia dimata Alloh SWT.

Maafkan aku ya nok jika selama ini belum bisa menjadi seperti yang kamu mau
Maafkan aku ya nok jika selama ini selalu membuatmu kecewa dan sakit
Maafkan aku ya nok jika belum bisa membuatmu bahagia

Senin, 13 Agustus 2012

Edan PRAMUKA

Pramuka apa kabarmu? Sudah 51 tahun lho umurmu kamu pada hari ini........
Dengan seragam warna coklat berhiaskan segala atribut yang menempel plus berkalungkan sebuah kain warna merah putih, si budhi kecil berdiri tegap dengan sikap hormat menghadap tiang bendera bersama dengan teman-temannya. Hari itu adalah hari sabtu yang selalu ditunggu setiap anak2, yaitu mengikuti kegiatan yang paling meriah disekolahnya...Latihan Pramuka. Bersama teman2nya si budhi bermain dan berlatih mengenai hal2 yang perlu di ketahuinya yang akan berguna bagi bekal masa depannya dalam latihan pramuka. Dengan di pandu oleh pembina yang komunikatif kita bisa belajar mengenai cinta tanah air, mengenai kemandirian, mengenai cinta alam dan kasih sayang sesama manusia, belajar nilai2 kejujuran dan banyak hal lain yang di ajarkan dengan cara yang menyenangkan. Apalagi kalau pas acara berkemah,hmmm asyk tuh...mulai masang tenda yang mencong2 secara gotong royong hingga tegak tendanya sampai belajar memasak (tapi bisanya memasak air dan mie.....xixixixi). itulah sekelumit berlatih pramuka di tingkat penggalang. Tak terasa ikut pramuka yang semula keharusan/kewajiban menjadi sebuah kecintaan. Segala tingkatan siaga, penggalang, penegak, dan pandega tak terasa juga terlewati dengan menyenangkan.Setelah memasuki dunia kerja, bersentuhan dengan pramuka hampir2 nihil. paling-paling hanya waktu halal bihalal dengan teman2 alumni saja. Setelah sekian lama tidak bersentuhan dengan seragam coklat, pada Hari Pramuka yang ke 50 tahun kemarin ketiban sampur menjadi ketua HP, terpaksa deh mbikin seragam pramuka baru lagi (soalnya yang lama setelah dicoba tidak cukup alias mengalami pertumbuhan kesamping yang cukup signifikan).

Berkalungkan kacu leher merah putih kembalillah ketemu dengan dunia pramuka. Tapi....mak jedug, kaget.....Pramuka yang pernah terlihat dengan jelas di masa lalu kok semakin memudar. padahal bendera tunas kelapanya baru semua. Semangat kegotong-royongan penuh kebersamaan pudar dengan semangat individualis yang materialis. Pada suatu forum rapat bersama panitia dan pembina-pembina itulah perasaan itu muncul. Sedih...kecewa...dan banyak perasaan negatif yang berseliweran. Para pembina yang dulunya merupakan guru-guru saya di masa lalu yang mengajarkan nilai-nilai tersebut itulah justru yang mengalami degradasi. Dengan sedikit bersuara berat berwibawa pada forum itu saya terpaksa berkata " bapak/ibu yang saya hormati, seingat saya bukankah bapak ibu dululah yang menanamkan nilai-nilai kegotong royongan dan kebersamaan kepada saya di masa kecil, bagaimana bisa melaksanakan secara bersama-sama dengan semangat sukarela, tanpa pamrih ataupun mengarap materi apapun. tapi sekarang yang ada dihadapan saya para pembina yang mengedapankan segalanya harus bersifat dana/materi, terus dimana semangat kebersamaannya demi untuk memeriahkan Hari Pramuka". Dari kondisi itu saya semakin miris dengan nasib kedepan Kepramukaan ini.
Kondisi Pramuka yang semakin lama semakin pudar, menurut sebagian masyarakat berpendapat bahwa hal ini dikarenakan pramuka sudah tidak sesuai dengan jamannya yang penuh dengan teknologi canggih. Padahal pramuka tidak menafikan tekhnologi, hal ini terbukti dengan pelatihan teknologi yang paling sederhana tali-temali hingga bisa merakit bambu dan kain menjadi tempat tinggal. Atau teknologi pesan yang sekarang ini orang-orang menggunakan Handphone yang bisa mengirim pesan dengan cepat, di pramuka diajarkan mulai yang paling dasar seperti sandi morse dan simapore. Serta banyak ketrampilan dengan berorientasi pada teknologi yang dilatih. Terus apa donk yang membuat pramuka semakin out of date. Menurutku sih..semangat untuk menjadikan nilai-nilai kepramukaan menjadi salah satu jati diri bangsa yang perlu terus ditanamkan pada para adik-adik muda penerus bangsa dan juga para pemegang panji-panji tunas kelapa yang semakin tidak dirasakan. "Kehadiran" pramuka dalam kehidupan berbangsa semakin pudar auranya. Pramuka mulai kehilangan roh nya.
Bagi para pelaku dan pemikir di Kepramukaan segeralah berbenah. Bukan hanya demi menyelamatkan Pramuka saja akan tetapi lebih pentingnya menyelamatkan bangsa dengan menciptakan generasi penerus yang tangguh dan nasionalis. Bukan hanya memikirkan bagaimana mengemas pramuka menjadi menarik akan tetapi membenahi cara dan metode penanaman nilai-nilai kebangsaan dan kegotong royong yang lebih efektif ke generasi muda. Roh Pramuka yang menjadi wadah penanaman dan penggodokan para generasi muda itulah yang harus lebih dipikirkan. Pramuka bukan hanya sebatas seragam Coklat ber kacu merah putih. akan tetapi menjadi Pramuka sebagai sebuah semangat. Kalo perlu sampai Edan Pramuka

Pramuka ku Pramuka mu Pramuka Kita, Pramuka Untuk Indonesia
Dirgahayu Pramuka Yang Ke-51

Sabtu, 16 Juni 2012

Terima Kasih ALLOH


Tepat pada hari ini 33 tahun yang lalu aku lahir di bumi jepara. tanpa terasa sudah lama perjalanan waktu ini ku lalui. Alloh telah memberikanku banyak hal baik yang kuminta dan yang tidak kuminta yang bahkan melebihi dari itu semua.Alloh telah memberikanku kesempatan hingga hari ini untuk terus berjalan dibumi manusia ini dengan segala hak dan kewajiban yang harus kuemban. Segala yang telah diberikan-Nya baik suka maupun duka adalah bagian yang selalu ku syukuri dari Nya. Lahir dibumi yang indah (Indonesia), dibesarkan oleh kedua orang tua yang hebat, dan menjadi Budhi Sulistyawan yang sekarang dengan melewati 33 tahun yang tanpa terasa merupakan suatu nikmat yang tidak bisa dihitung. Hari ini aku menjalani hari tidak lagi sendiri. Sudah kurang lebih 2,5 tahun aku ditemani oleh wanita yang hebat dan cantik ini (fotonya itu tuh..), cantik kan (yang ndak bilang cantik awas......., he he). Perjalanan rumah tangga yang baru sebentar memang, tapi sudah banyak cerita yang mengiringinya. My wife ini merupakan suatu berkah lainnya yang berikan oleh Alloh untuk mendampingiku, terutama untuk mengingatkan dan menjadikanku bijak dari hari kehari. Termasuk hari ini (hari ultahku) dimulai dari sebuah kado indah yang tidak kuduga, sampai malam ini sajian makan malam yang seperti biasanya Mak Nyuss.... Terima kasih Alloh atas anugrah ini,semoga kami bisa menjadi keluarga yang bahagia. Di hari ini dengan memanjatkan harapan dan doa, kami masih memohon sebuah "anugrah" lain yang semoga dihadirkan oleh Alloh di tengah keluarga kami. 
Terima Kasih Alloh

Rabu, 13 Juni 2012

Under Estimate yang Menguntungkan (review

http://abdulcholik.com/2012/06/13/sikap-underestimate-yang-merugikan/#more-10788)
Mohon Ijin Pakde, ikutan mereview nggih.
Sebelumnya salam kenal pakde dan sahabat-sahabat blogger (saya suaminya yang punya blog thesulistyawans.blogspot.com). Membaca artikel pakde saya jadi tergelitik juga, kok judulnya sikap under estimate yang merugikan, memangnya ada ya yang menguntungkan? kok jadi penasaran. Tapi tidak lepas dari konsep pakde saya akan berusaha mereviewnya. Kalo dilihat dari segi bahasanya, menurut istriku yang jebolan sastra inggris mengartikan kata underestimate dengan makna memperkirakan/menaksir terlalu rendah. jadi dari asal katanya saja kita bisa memastikan kalimat ini mengandung makna negatif, sesuai dengan judulnya pakde nih yang merugikan (wah dah bener ya berarti si pakde). Sikap underestimate ini sebenarnya bisa kita lihat dari dua sisi yaitu kita sebagai subyek (sebagai orang yang mempunyai sikap meremehkan) ataukah kita sebagai obyek (sebagai orang yang diremehkan). Kita sebagai subyek/pelaku underestimate inilah menurut saya yang merugikan (seperti maksudnya pakde) baik itu ditujukan pada diri sendiri maupun pada orang lain. dan contohnya udah dibahas sendiri oleh pakde dan para penulis lain yang mereview tulisan pakde. 

Akan tetapi sikap underestimate ini bisa juga menguntungkan lho. Tenane pak sulist...?, didukani pakde lho yen salah. (xixixixixi).Eits...jangan salah sangka dulu.maksudku juga tidak bertentangan dengan maksud pakde akan tetapi melihatnya dari aspek lain. coba bayangkan saja, saya nih baru ja belajar ngeblog (nih  baru postingan kedua lho) kok sudah berani-beraninya mereview tulisan seorang jendral blog (pakdecholik) apalagi pesertanya banyak yang ikut. hal ini tidak bukan dikarenakan saya berusaha memunculkan sikap underestimate terhadap para pe review yang lain (maaf...he he), sehingga saya jadi percaya diri dan berani mereview. nah sikap saya ini bisa juga saya istilahkan sebagai underestimate yang menguntungkan. Entah ini nantinya menjadi sikap overestimate (penaksiran yang berlebihan) ataukah malah wrongestimate (penaksiran yang salah). Bisa juga dengan sengaja saya meng "underestimate" yang akhirnya memberikan lecutan dari dalam diri sehingga kita jadi bangkit. Bukankah kodrat kita akan selalu ber evolusi untuk mempertahankan eksistensi diri kita. Sehingga ketika kita meremehkan diri kita, secara berkebalikan dari dalam diri kita akan ada perlawanan yang akan berusaha untuk bangkit melawan diri kita sendiri. Akan tetapi sikap ini harus masih dalam pengendalian kita juga. Hal inilah yang kadang disebut sebagai sebuah stimulan/pancingan untuk membangkitkan semangat dari dalam. Kata orang peperangan yang paling besar adalah berperang melawan diri kita sendiri (tapi saya ndak pernah perang lho pakde). Itu baru sikap Underestimate pada diri sendiri yang bisa menguntungkan, apalagi jika kita menjadi obyek (yang diremehkan) pasti tentunya akan bisa menjadi lebih menguntungkan donk..,tapi dengan syarat yang sama kita bisa mengolah dan mengendalikannya.

Sebelum berakhir sekilas diatas saya coba ambilkan salah sati foto yang inspiratif sebagai gambaran pengolahan sikap undersetimate yang menguntungkan. Gambar diatas adalah Eko Yuli Irawan menyumbangkan medali pertama buat Indonesia di Olimpiade Beijing 2008 berupa perunggu dari cabang angkat besi. di usianya yang pada saat itu baru 19 tahun, dengan berat hanya 56 Kg dia berhasil melakukan total angkatan sebanyak 288 kg (wow....ngangkat beras 25 kg ja wis megap2). pada gambar diatas yang diangkat seberat 158 kg lho. Pretasi ini muncul dari semangat karena sering diremehkan berbadan kecil dan hanyalah anak tukang becak. Dengan diremehkan oleh orang lain inilah dia punya kemauan keras untu belajar dan berutungnya mendapat seorang pelatih yang mumpuni sehingga bisa mengantar dia pada prestasi yang diinginkan.

Nah sebagai pungkasan, saya hanya berpikir alangkah indahnya jika kita bisa melihat segala aspek tuh dari banyak sisi, dan menggunakan/memanfaatkannya yang sekiranya akan bermanfaat bagi kita (seperti banyak contoh yang sudah diuraikan oleh para sahabat). Underestimate akan merugikan atau menguntungkan bahkan bisa sangat menguntungkan itu ya Up to Us (hayah...bahasa inggris ala pak sulist)- maksudnya terserah kita gitu lho. Maaf jika rada nyeleneh dan kurang ilmiah tulisan ini. semoga bisa di jadikan sebagai sebuah renungan dalam pengabdian (Sulistya Brata). thankyu pakde.