Kamis, 23 Agustus 2012

Terbakar atau dibakar

                Jakarta Sekelompok warga di lokasi kebakaran Pondok Bambu, Jakarta Timur, tiba-tiba mengamuk saat berlansung acara talkshow TvOne yang membahas isu mengenai kebakaran yang terjadi di Jakarta, apakah itu disengaja atau tidak. Menurut pihak kepolisian berdasarkan informasi yang diterima, kelompok massa itu menilai tema yang diusung dalam talkshow tersebut provokatif sementara kondisi warga tengah dirundung musibah (detik.com)
                 Itulah sekelumit berita yang di tampilkan di media online (detik.com). Banyak asumsi dan isu yang mengiringi dalam berita tersebut, terutama kaitannya dengan persiapan pilkada DKI putaran yang ke 2. Berita bencana yang di arahkan dan dikait-kaitkan dengan politik itulah yang mungkin membuat warga menjadi berang. tidak sedikit berita mengenai pemberitaan bencana yang terekploitasi menjadi berita yang bersifat politik.
Di bagian mana di negara ini yang suatu permasalahan fokus di hal tersebut saja, bukan dikait-kaitkan dengan politisasi. Hal ini juga terkait dengan peran media dalam memberitakan suatu peristiwa. Sedangkan media sendiri akan memberitakan sesuatu pasti sesuai dengan idealisme dari media yang bersangkutan. Idealisme ini lah yang kebanyakan orang tidak banyak memperhatikan. Masyarakat tidak bisa memaksa bahwa media itu harus begini, harus begitu. walaupun aturan (dalam hal ini UU sudah mengaturnya) tidak bisa kita hindari berita-berita yang muncul dari media tersebut seperti mengirimkan pesan dari si pemilik media.
Ada pepatah yang mengatakan "siapa yang menguasai informasi akan menguasai dunia". Pepatah ini menurut saya banyak benarnya dan mesti diperhatikan esensinya kaitannya dengan keberadaan media. Kebutuhan masyarakat saat ini akan kehadiran media sudah sangat besar. Sehari saja tidak mengikuti berita dari media maka kita akan ketinggalan buanyak sekali informasi, dan efeknya kita jadi tidak gaul manakala orang-orang disekitar kita membicarakan hal2 tersebut. Media sudah terasa menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Hal inilah yang dimanfaatkan para pemilik media untuk mengarahkan dan menggiring opini dari masyarakat sesuai dengan kepentingan para penguasa media.
Akhirnya kita bisa mengerti dan menyadari mengapa sebuah peristiwa seperti bencana diatas dapat dipolitisi dan membuat masyarakat yang baru terkena bencana malah menjadi emosi. Apalagi kalo melihat kondisi politik yang lagi memanas di ibukota negara tersebut. Masyarakat kita sekarang sangat mudah emosi dan marah. disinilah seharusnya peran media massa untuk ikut berjuang memberikan informasi yang bisa mendinginkan dan menyejukan. Bukannya malah menjadi pihak yang menyulut ataupun bahkan membakar emosi masyarakat. Dan pada akhirnya pihak yang punya kepentngan dan pihak lain yang senang dengan kekacauan yang muncul akan tertawa terbahak-bahak dan tepuk tangan. Mari selamatkan masyarakat kita dari informasi yang menyesatkan.


Masyarakat kita terbakar atau di bakar ?
apakah media berperan ?
tergantung dari cara kita melihatnya dari kepentingan kita

SAVE OUR PEOPLE

Tidak ada komentar:

Posting Komentar